Api dan Asap: Kisah Kebakaran TPA Suwung Bali
Baca artikel ini untuk mengetahui kronologi, dampak, dan upaya pemadaman kebakaran TPA Suwung Bali yang terjadi pada Oktober 2023
Suara sirene mobil pemadam kebakaran terdengar di jalan raya menuju TPA Suwung, Bali.
Sebuah kebakaran besar telah terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA) yang menampung sekitar 2.500 ton sampah per hari.
Api berkobar-kobar di antara tumpukan sampah yang mencapai ketinggian 20 meter. Asap hitam pekat mengepul ke udara, membentuk awan gelap yang menutupi langit.
Kebakaran ini diduga dipicu oleh teriknya sinar matahari dan gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah.
Gas metan adalah gas yang mudah terbakar dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Gas ini bisa menyebabkan sesak napas, pusing, mual, bahkan kematian jika terhirup dalam jumlah besar.
Kebakaran TPA Suwung tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga aktivitas masyarakat sekitar.
Sekolah-sekolah di dekat lokasi harus ditutup sementara karena asap yang mengganggu proses belajar mengajar.
Beberapa warga juga mengeluhkan gangguan pernapasan, mata iritasi, dan sakit kepala akibat menghirup asap.
Bahkan, asap tebal juga berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan Bandara I Gusti Ngurah Rai, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kebakaran.
Untuk memadamkan api, sebanyak 10 unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
Namun, pemadaman tidak semudah membalikkan telapak tangan. Api sulit dipadamkan karena tumpukan sampah yang padat dan dalam.
Air yang disemprotkan ke permukaan sampah tidak bisa meresap ke dalam dan mematikan api di bagian bawah.
Akhirnya, tim pemadam kebakaran mencoba teknik baru dengan membuka tumpukan sampah lalu dibiarkan berongga. Teknik ini bertujuan untuk memutus rantai oksigen yang dibutuhkan api untuk berkobar.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengklaim kebakaran sudah dipadamkan sekitar 50 persen dengan teknik tersebut.
Meski demikian, upaya pemadaman masih terus dilakukan hingga api benar-benar padam.
Polisi dan BPBD juga mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker dan menjaga jarak dari sumber asap.
Selain itu, pemerintah juga diminta untuk segera menyelesaikan masalah sampah di Bali, yang sudah menjadi ancaman serius bagi pariwisata dan kesejahteraan masyarakat.